Sumbar, tbntimes.com – Hampir semua pedagang sayur dan pedagang lainnya sudah lama merasa resah, berjualan di Pasar “B” Lembah Gumanti Alahan Panjang, Pasalnya pengutipan berupa uang tersebut dikenakan kepada semua pedagang kecil maupun menengah dan hasil pungutan uang tersebut tidak ada kegunaannya untuk pasar dan masyarakat kecuali untuk kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu (Premanisme)
Ironisnya pungutan pungutan liar/pungli ini diduga sengaja dibiarkan saja walaupun sudah meresahkan masyarakat, karena kalau ditindak mungkin saja akan merugikan oknum tertentu karena tidak ada lagi uang setoran harian untuk mereka
Bukti pungutan uang liar /pungli ini dibiarkan, karena pihak Kecamatan sudah mengundang secara resmi kepada pihak aparat keamanan (Kepolisian) untuk membicarakan tentang adanya pungutan pungutan liar yang dilakukan oleh beberapa orang, sehingga menimbulkan keresahan masyarakat, namun setiap kali diundang secara resmi melalui surat, pihak aparat keamanan tidak pernah datang dan menghiraukan undangan tersebut
Merasa aman dan tidak ada tindakan dari pihak keamanan yang berhak menindaknya maka kelompok premanisme tersebut bebas bertindak semaunya berapa besar uang yang mereka minta kepada pedagang, kalau pedagang tidak memenuhi kemauan mereka, maka pelaku pungli akan menimbulkan kerusuhan kerusuhan kepada pihak pedagang dan berujung akan dikenakan sanksi sesuai dengan besar kecilnya kepada pedagang.
Dengan adanya pungutan pungutan uang liar oleh oknum premanisme tersebut, masyarakat pedagang berharap agar pihak kepolisian tidak melakukan pembiaran dan harus ditindak tegas, kata mereka kepada media tbntimes.com dilokasi pasar “B” Lembah Gumanti Alahan Panjang tersebut.(Zainal Abidin)
